Friday, July 4, 2008

aku belum pernah melihat duo pengamen sesemangat mereka. yang satu bernyanyi dan menabuh gendang. yang satu lagi memetik gitar mungil tiga dawai yang sekaligus dicenteli harmonika. di atas metromini tanah abang-pasar minggu lewat pukul sepuluh malam.

si penabuh gendang bernyanyi, si pemetik gitar juga. keduanya saling mengisi dalam ritme yang cukup cepat. yang satu bersuara semacam suara satu, yang kedua juga semacam suara kedua. seperti paduan suara sederhana untuk sekitar 12 orang penumpang yang menyusuri jejak letihnya ibukota.

dua pengamen itu kompak berkaus hitam (juga berkulit hitam). si pemetik gitar paling kelihatan semangat karena menyanyi sampai ndangak-ndangak merem merem. dia serius sekali menyanyi seolah pemenang indonesian idol. tapi suaranya memang pas. kalau dipoles pasti dia bisa jadi penyanyi beneran. komposisi musiknya juga pas. dia tahu kapan memasukkan suara harmonika, kapan waktu membarengi rekannya bernyanyi.

usianya mungkin belum lagi 16 tahun, tapi dengan fasih mendendangkan lagu 90-an. mulai dari farid hardja 'ooo uwoo aku rindu, katakan padanya aku rindu', lalu bersambung medley dengan dedy dhukun dan berbagai lagu daerah yang macam-macam sekali. saat badan rasa lungkrah begini, nikmat sekali mendengarnya...

seandainya semua pengamen juga bisa dan mau seperti mereka...

**gatsu 2 juli, pulang nonton kungpan (keduakali) sama jawa

ps.
dari 12 penumpang, 8 di antaranya memasukkan lembaran seribu rupiah ke dalam kantung plastik yang mereka sodorkan.